Sambutan Hangat Pak Mukhlis
Pak Mukhlis adalah seorang lak-laki paruh baya yang lumpuh salah satu kakinya, sehingga beliau menggunakan kruk untuk membantunya berjalan dengan baik. Yang unik dari beliau bukan tentang kelumpuhannya, tapi bahwa ia merupakan salah satu volunteer turut membantu program gerakan Indonesia Bisa Baca Quran di Kabupaten Pacitan. Kekurangan yang beliau miliki, bukan menjadi halangan untuk beliau beraktifitas, justru menjadi semangat tersendiri dalam kesehariannya.
Hebatnya lagi, meski medan jalan pedesaan Nawangan ini cukup payah dilalui, Pak Mukhlis sudah mengakalinya. Untuk bepergian jauh, beliau memiliki mobil tua yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa dikendarai hanya dengan menggunakan tangan. Juga terdapat motor dengan seat samping dua roda yang beliau kendarai di keseharian ketika tidak terlalu banyak barang bawaan.
Sejak kedatangan Crew Cinta Quran pada 12 Februari 2018 Pagi di Klaten hingga menuju Pacitan, kami memanggilnya dengan panggilan “Pak Bambang”. Lucuya, setelah beberapa hari di Desa Nawangan, ternyata orang-orang sekitar mengenal beliau dengan nama “Mukhlis”. Tanpa memperdalam sebab musabab atau bertanya nama asli beliau, kami pun akhirnya ikut pula memanggil beliau dengan sebutan itu.
Semangat Kembali Mengaji
Nawangan merupakan suatu Kecamatan di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Karena jaraknya begitu jauh dari perkotaan, kawasan ini juga minim memiliki jalan-jalan besar nan bagus untuk akses ke beberapa tempat berkumpulnya penduduk. Pun saat musim penghujan datang, mulai banyak jalan yang terkena longsoran tanah di atasnya sehingga lebih menyulitkan lagi dalam bertransportasi.
Namun daripada tentang infrasturktur, hal yang perlu Crew Cinta Quran khawatirkan di sana adalah tidak sedikit warga yang belum dapat membaca huruf latin (alphabet) serta kurangnya sumber daya manusia yang menjadi guru ngaji bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan warga saat sesi terakhir dalam program Pelatihan Indonesia Bisa Baca Quran yang diselenggrakan selama 3 hari dan 4 tempat berbeda di Mbakalan, Netep, Ngromo dan Nawangan.
Semoga dengan kehadiran Cinta Quran di Kecamatan Nawangan dapat menjadi jalan kebaikan untuk para warga muslim Nawangan. Dukung terus Cinta Quran Foundation untuk terus istiqomah berjuang membebaskan Buta Aksara Quran di Indonesia dengan menghadirkan Satu juta kelas di seluruh penjuru
negeri.